Berawal dari postingan instagram si Adis, travel blogger yang berhasil bikin gue kepengen pake banget buat berkunjung ke Tjong A Fie Mansion di detik-detik sebelum gue pergi ke Medan.
“Den, pokoknya di Medan gue mau ke sini ya!” Text yang gue ketik sekaligus link postingan IG Adis gue kirim melalui WhatsApp ke Dendy, temen backpack gue selama di Medan.
“Gue gak follow ci. Apaan itu?” Tanyanya.
“Postingan tentang Tjong A Fie Mansion. Gue mau ke sana ya. Coba lu search di Google. Menarik Den!” Penjelasan gue.
“Wah, seru tuh. Gue juga mau ke sana. Ada temen gue, cicitnya Tjong A Fie yang lagi marah gara-gara rumah buyutnya diliput sama Trans 7 dan ditayangin tanpa perizinan dari keluarga.” Jawabnya yang bikin gue makin penasaran.
Sampe akhirnya gue cek IG temennya Dendy, namanya Ricco Richeza Prawira Tjong ada postingan dan insta story dia yang isinya kekesalan dia sama stasiun TV lokal itu. Duh, gue malah jadi gosip kan tuh wkwkwk
Yang mau tau detail kisahnya gimana, bisa cek langsung di sini ya.
Nah, setelah kasus itu rasa penasaran gue semakin menjadi-jadi. Pas sampai bandara Medan, kami naik Damri lalu dijemput Bang Tama dan Kak Dita buat makan siang bareng lanjut diantar ke Tjong A Fie Mansion. Tempat wisata di Medan yang pertama dikunjungi dengan perasaan gue yang semakin menggebu-gebu.
Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie itu merupakan rumah bekas peninggalan Tjong A Fie, tokoh terkenal di Medan dari etnis Tionghoa. Sampai saat ini, rumah berukuran 8.000 meter itu pada bagian belakangnya masih dihuni oleh beberapa keluarga dari cucu Tjong A Fie.
Lokasinya di jantung kota Medan, di pusat bisnis pertokoan daerah Kesawan tepatnya di Jalan Jendral Ahmad Yani No.105, Medan Barat. Tjong A Fie Mansion berdiri kokoh persis di pinggir jalan, seberangnya ada restoran Tip Top yang jadi unggulan Kota Sultan Deli itu dan gak jauh dari Stasiun Medan. Kalian bisa ke sini dengan mudah, bisa naik angkutan umum, ojek online ataupun taxi.
Tjong A Fie Mansion diresmikan sebagai objek wisata museum sejak 2009 lalu. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore dengan harga tiket masuk Rp 35.000/ orang. Harganya emang cukup mahal dibandingkan dengan harga tiket masuk museum lainnya di Medan.
Tapi cara menikmati museum ini juga beda, kita akan dipandu oleh guide jadi ada penjelasan lengkap dan kita bisa tanya-tanya kalau penasaran. Kalau museum lainnya kan, biasanya kita dibiarkan explore sendiri dan menebak-nebak cerita di balik apa yang kita lihat.
Selain itu memang dibutuhkan biaya perawatan museum beserta barang-barang koleksi di dalamnya. Btw, penasaran ada apa aja di dalam museum? Sebelum gue ajak Kalian explore Tjong A Fie Mansion, Kalian perlu tau dulu siapa Tjong A Fie sebenarnya.
Siapa Tjong A Fie?
Sebelumnya gue juga belum banyak tau tentang Tjong A Fie selain ia adalah darmawan kaya asal Medan. Setelah membeli tiket museum, guide-nya menjelaskan sedikit tentang biografi Tjong A Fie saat gue dan Dendy melangkahkan kaki masuk ke dalam museum.
Tjong A Fie, pria kelahiran Tiongkok ini datang ke Indonesia saat berusia 18 tahun untuk menyusul kakaknya yang terlebih dahulu merantau ke Medan. Ia beranjak dewasa dan menjadi orang kepercayaan pemerintah Hindia Belanda. Itulah awal mula kesuksesan hidup Tjong A Fie.
Ia menjadi seorang bankir dan pengusaha yang sukses membangun bisnis besar di bidang perkebunan Sumatera yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan. Selain itu, bisnis lain yang ia geluti ada pabrik minyak kelapa sawit, pablik gula sampai perusahaan kereta api.
Tepat di tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai Mayor (setara Walikota) Tionghoa menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan. Ia sangat sukses sehingga ia dihormati dan disegani. Berkat kesuksesannya juga, Tjong A Fie menjadi dekat dengan Sultan Deli, Makmun Al Rasyid serta penjabat-penjabat Kolonial Belanda.
Tjong A Fie juga ikut serta dalam membangun beberapa tempat ibadah di Medan salah satunya Masjid Raya Medan. Ia juga membangun Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin. Sebelum meninggal, Tjong A Fie memberikan seluruh kekayaannya kepada Yayasan Toen Moek Tong untuk membantu pendidikan pemuda-pemudi berbakat di Medan.
Pria kelahiran provinsi Guandong tahun 1860 ini memiliki 3 istri, namun istri yang diakuinya hanya istri ke-3, wanita Tionghoa bernama Liem Koei Yap, asal Binjai, Sumatra Utara yang memberikannya 7 anak. Nah, yang saat ini menempati Tjong A Fie Mansion bagian belakang itu cucu-cucu dari anak ketiganya. Tjong A Fie meninggal dunia di Medan pada tahun 1921 karena sakit pendarahan di otak.
Ada apa aja di dalam Tjong A Fie Mansion?
Setelah gue tau sedikit biografi Tjong A Fie dari guide yang memandu, kita masuk ke bagian dalam rumah. Mulai dari ruang utama setelah pintu masuk, terdapat foto Tjong A Fie dalam ukuran besar dan beberapa barang pajangan yang tertata rapih dan bersih.
Terus gue lihat ada foto saat perayaan ulang tahun Tjong A Fie yang ke-60 di tahun 1920 bersama keluarga besarnya. Dibalut dengan pakaian orang Tionghoa zaman dulu dan wajah bahagia mereka yang terekam difoto, gue berasa diajak kembali ke 1 abad yang lalu.
Lanjut masuk ke bagian rumah yang lain, terdapat ruang pertemuan dengan Sultan Deli yang didesain khusus dengan interior desain Melayu. Berbalut warna kuning, Tjong A Fie memang sengaja mendesain ruangan itu sebagai bentuk penghargaan terhadap persahabatannya dengan Sultan Deli.
Guide yang memandu kami terus bercerita dan membawa kami masuk ke ruangan kamar Tjong A Fie. Ada kasur dan pakaian peninggalan Tjong A Fie dan istri, lengkap dengan lemari pakaian, mesin jahit hingga meja rias. Lalu ada ruang keluarga dengan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak.
Di bagian belakang Tjong A Fie Mansion, ada ruang makan yang lengkap masih dengan alat makan yang digunakan Tjong A Fie. Terdapat foto-foto zaman dulu di dinding saat Ia makan bersama keluarga di meja makan tersebut.
Dan menariknya ada taman kecil beserta tempat duduknya di bagian belakang rumah. Ruangannya terbuka, supaya cahaya matahari langsung masuk, juga ada berbagai tanaman hijau di dalam pot. Bagian paling belakang ada dapur dengan alat-alat masak tradisonal dan ruang cuci pakaian.
Gue suka kayu-kayu pembatas ruangan di sana, semua masih berdiri kokoh dan keliatan megah. Eits, ini masih kayu asli lho guys! Ukiran-ukirannya masih terlihat jelas dengan tinta berwarna emas. Banyak pahatan hewan dan bunga menghiasi kayu-kayu pembatas di lantai satu ini.
Lanjut naik ke lantai dua, ada beberapa ruang pertemuan dan ruang keluarga. Konon katanya, Tjong Fie ini senang menerima tamu yang berkunjung dan bermalam di rumahnya, jadi tersedia banyak kamar tamu di lantai ini. Gue amazed banget dengan Tjong A Fie karena dia juga sering mengadakan kumpul keluarga di rumahnya. Nah kalau kumpul, ada satu ballroom besar yang dipakai dan dijadikan ruang dansa.
Dari sekian banyak ruangan, yang paling gue suka adalah ruang keluarga. Ruang keluarga di lantai satu dan dua sama-sama dilengkapi dengan foto-foto keluarga Tjong A Fie dan foto-foto acara kenegaraan karena ia memang senang mendokumentasikan hal-hal penting. Ada beberapa ruang untuk sembhayang cuma gue ga diizinin buat mengambil foto. Di sudut lainnya, ada satu ruang terbuka yang saat ini difungsikan untuk pajangan souvenir dan butik yang bisa Kalian beli dan jadikan oleh-oleh.
Nah itu dia cerita singkat gue ketika berkunjung ke Tjong A Fie Mansion Medan. Gue pribadi seneng banget punya kesempatan menyelami cerita kehidupan seorang dermawan asal Medan itu. Tjong A Fie, tokoh yang bersejarah di negeri kita. Jadi inget pesan dari Ir Soekarno, “Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah.”
Tjong A Fie Mansion
Alamat : Jalan Jendral Ahmad Yani No.105, Kesawan, Medan Barat, Sumatera Utara 20236
Jam Buka : Senin-Minggu, 09.00 – 17.00
Harga Tiket Masuk : Rp 35.000/ orang
Telepon : 0813-7516-0031
Kalau Kalian gimana, udah mampir ke sini jugakah? Atau ada cerita seru lainnya ketika jalan-jalan ke Medan? Boleh dong share pengalaman Kalian di kolom komentar 😊
Selamat jalan-jalan, jangan lupa cerita!
Sejujurnya, bayar uang sebesar itu untuk masuk ke sebuah museum akan menjadi sangat setimpal dengan kondisi dalam museum yang bagus, informasi yang kita dapatkan lengkap, dan tentunya guide yang berkualitas.
Rumahnya bisa awet gitu gimana caranya ya? hahaha
iya mas, tadinya sempet kaget. wow! 35 ribu haha
padahal masuk Istana Maimun aja cuma 10 ribu. tapi setelah keliling dan dapat banyak info, jadi gak nyesel.
keren, keren parah.
bisa awet karena dirawat mas dan emng barang-barang jaman dulu kan kualitasnya lebih OK.
engga kek jaman sekarang yg cepet rusak :’
btw, makasih sekali mas sudah mampir 🙂
Orang paling Kaya se-Medan dan mewariskan kekayaanya untuk Pendidikan. Baik banget dan visioner banget beliau
bener banget mas, keren.
coba ada 100 orang kaya beliau di Indonesia ya. pasti maju banget deh.
sayang susah nemuin yang kaya begitu di jaman sekarang.
ditunggu tulisannya tentang tempat yang sama ya mas 🙂
Gede banget yak mansion-nya 😱😱. Wah kalo ke Medan, bener nih kudu baca-baca referensinya dari ci Liana. Hahaha
iya Drew, megah dan emng kudu banget masuk sana. keren!
semoga bisa disegerakan ya ke sananya 🙂
many thanks buat apresiasinya, Drew.
pengen banget ke Tjong A Fie Mansion tapi belum kesampean mewah banget soalnya tempatnya…..
iya mas, mewah dan harga tiket masuknya juga lumayan nih.
tapi setelah masnya masuk ke sana, semua rasanya terbayar banget mas, worth it!
mesti dicoba kalau masnya lagi ke Medan 🙂
Unik ya museumnya, isinya tentang sejarah seseorang saja. Bangunan rumahnya antik bgt! Guidenya berarti include dgn tiketnya ya? Pantas lah harganya jg sedikit mahal.
iya kak, rumahnya masih berdiri kokoh. kalau gak salah baru 1x renovasi dari bangunan aslinya.
iya betul, guide sudah include dengan tiket masuk. worth it banget kalau kamu coba mampir ke sana pas lagi di Medan 🙂
luar biasa tahun segitu di Medan sudah punya properti yang mewah dan kokoh. butuh waktu berapa jam untuk bisa memutari semua sudutnya?
iya mas, keren banget emng. kekayaannya bener-bener engga terhitung.
saya 3 jam cukup keliling dan foto mas, udahannya langsung melimpir ke mall, nyari yg adem2 mas.
Medan puanasnya poll ~
Etnik sekali, semuanya masih terjaga, Tjong A Fie sangat dermawan, berjasa pada masa-masa Medan zaman dulu, sayangnya saya belum pernah ke Medan, hiks
Iya, keren banget mbak.
pas ke sana saya aja kagum dengan peninggalan dan cerita sejarahnya.
semoga segera terealisasi ya mbak ke Medannya 🙂
Jadi ini sekalian bayar sekali udah dapet guide ya, Teh. Asik sih jadi bisa lebih tahu tentang tempatnya. Dan bangunan ini unik, udah gitu kebersihannya dijaga, jadi para pengunjung betah juga.
Ruang tengahnya juga nggak kalau uniknya nih, kasih bangku dan untuk bersantai sepertinya bagus juga..hehe
Sama, saya juga suka akan ruangan keluarganya, bangkunya yang terlihat lebih pendek membuat betah untuk bersantai, terlebih ditemani secangkir kopi 😀
iya kak, harganya sudah include guide 🙂
setelah keliling-keliling dan dapet info, rasanya uang segitu mah worth it banget.
keren-keren emang kak, tp engga di semua tempat kita bisa duduk kak.
di halaman belakang juga enak ya, duduk bareng keluarga, ngopi dan ngobrolin banyak hal 🙂
terima kasih sudah mampir ya kak.
Bener sih, soalnya uang yang dikeluarkan sesuai lah, puas ya, Teh.
Oh, gitu, mungkin hanya sekedar pajangan ya, meskipun gitu tetap buat foto jadi backgorund juga bagus.
Setidaknya kalau masih dirawat dipanjang juga masih indah ya, Teh..
Beuh, udah ngopi bareng keluarga mah rasanya udah PW, dan pasti betah..hehe
iya kak 🙂
kumpul sama keluarga sekalian ngopi udah pas, quality time yang asyik!
Suka banget dengan ceritanya. Foto-fotonya ditampilkan dengan lega full size. Saya suka-saya suka. Btw, nice nfo karena saya belum pernah ke tempat ini
terima kasih kak buat apresiasinya 🙂
makasih juga sudah mampir. ini belum ada apa-apanya dibandingkan artikelmu kak.
terima murid dunia per-blog-an kak?
Educated…. Lengkap banget ulasanya kak…..
terima kasih apresiasinya dan waktunya karena sudah mampir kak 🙂
setelah baca ini, berasa jadi keren banget. Harusnya di contoh oleh mueseum2 lain di Indonesia. Pernah masuk ke suatu museum malah bingung gak ada catatan sejarah dan lain-lain. Cuma beberapa bait tulisan dan ternyata memang museumnya sepi pengunjung.. Kebayang dulu beliau sekaya apa, tahun 1920 udah bisa foto2..
Iyes kak, bener banget!
Beberapa kali masuk museum juga gitu, pengunjung dilepas gitu aja.
Kadang bingung apa maksud dari benda yang dilihat, eh ujung-ujungnya jadi nebak-nebak sendiri deh 😂
tahun 1920 masih pake kamera analog dan nyucinya aja pasti mahal banget.
terlalu kaya emang saudagar itu 🙂
terima kasih sudah mampir dan salam kenal kak.
Kamarnya itu kayak istana ya…..walaupun besar tapi susasana kekeluargaannya masih ada, bisa kebayang sih gimana saat 7 anak Tjong A Fie bersama keluarganya sdg pada kumpul. BTW keren banget ulasannya Mba
Iya pak, besar dan luas.
Rasa-rasanya hangat sekali kalau Tjong A Fie sekeluarga kumpul bersama ya pak 🙂
terima kasih untuk apresiasi dan waktunya karena sudah mampir Pak.
Mentereng banget rumah sodagar kaya raya ini,ya….
Pada jamannya dulu rumah mewah ini pasti paling mencolok.
Salut sama perjuangan kerja keras Tjong A Fie.
Ulasannya bagus,kak.
setuju kak! gak kebayang ya kalo dulu kita punya tetangga kaya Tjong A Fie.
udah rumahnya besar banget, orangnya dermawan juga.
terima kasih buat apresiasi dan waktunya untuk berkunjung ke sini kak 🙂
Sama-sama, kak Liana ⚘
Seandainya … dulu seusia juragan kaya raya itu dan tetanggaan dengan beliau … kita pasti dibolehin sering main-main kerumahnya yang gede dan waah itu ya, kak 😁
Mungkin kalo pas Imlek, kita dibagiin kembang api jumlah yang banyaaak … hehehe
hihi bukan main mas Himawan. bisa-bisa setiap Imlek, beliau open house dan bagi-bagi kue keranjang 😀
seandainya ya mas :)))
Diliput sama tv kan malah bagus dong, jd tambah terkenal, apalagi mueseum, masah harus pakai izin mau datang? 😀 . Ada ceritanya ga sih mengenai 2 istri Tjong A Fie yg tidak diakui?, bikin penasaran 😀 .
masalahnya diliput dan diceritakan gak sesuai fakta Bun. dikasih bumbu-bumbu mistik gitu padahal di Tjong A Fie Mansion engga begitu.
jelas langsung marahlah cicitnya.
ada tau cerita 2 istri lainnya Bun tapi taunya sedikit banget.
jadi kan istri pertama itu namanya Lee, sama istri pertama belum punya anak jadi adopsi anak. dan istri ke 2, namanya Chew dan punya 3 anak. cuma ga di ceritain nih kenapa 3 anak ini engga stay di Medan juga.
mungkin karena lebih cinta sama istri ke-3 Bun sampai punya 7 anak 😀
terima kasih sudah mampir dan penasaran ya hihi
Istri ke 2 berasal dr malaysia trs dibawa ke china, trs krn istri ke 2 meninggal, istri ke 1 yg rawat ketiga anak dr istri ke 2. Anaknya mau dibawa ke medan tapi tersangkut masalah imigrasi karna di china ada peraturan bahwa anak2 dan wanita tdk boleh meninggalkan negara china.
wah, makasih banyak buat info lengkapnya ya kak Franziska.
jadi pengetahuan baru buat saya dan temen2 yang berkunjung ke sini 🙂
Bagus banget museumnya.. dan tjong a fie ini beda yaa..biasanya tionghoa kan seringnya pelit..dia dermawan meski kaya raya.
Sayang, istrinya banyak..tapi yang diakui cuma 1
Iya, Tjong A Fie punya sejarah yang berbeda emng Mbak.
Makin banyak ke sana ke sini jadi makin banyak tau juga soal tokoh bersejarah zaman dulu.
Ahiya, mungkin bener-bener cintanya cuma sama istri ke-3 Mbak, sampe punya 7 anak 😀
terima kasih sudah mampir ya mbak 🙂
Gila nih, masih berdiri kokoh dan bangunannya juga masih asli. Bagus banget, aku pingin ke sini deh. :”)
ayok kak ke sana 🙂
kalo liat langsung, sensasinya lebih asyik hihi
terima kasih sudah mampir kak, salam kenal.
Mbak Lia, kamu berhasil membuatku sama penasarannya.. Duh, kapan hari kl ke Medan mesti mampir kesini nih.. Keren uy, dermawan banget ya ni orang, hhh
wah, bisa aja mbak El 😀
iya, Tjong A Fie Mansion udah wajib banget masuk bucket list-mu mbak.
semoga disegerakan ya ke Medannya hihi
Aku aminkan keras2 nih, hehe
iya sampai kedengeran ke rumahku suara aminnya kak 😀
Backpaker emang kudu ngirit hehe
iya kak 😂
mau apa-apa juga mesti mikir dua kali supaya uangnya cukup buat pulang haha
Selain Tjong A Fie Mansion, tempat Kakak beliau juga bagus Mbak. Cuman emang sampai sekarang belum dibuka lagi buat umum. Namanya Taman Bunga Tjong Yong Hian. Ada makam Tjong Yong Hian dan istri beliau, sama taman bunga plus kolam teratai yang cantik. Ya sekitar 1,5 km lah dari Tjong A Fie Mansion
wah makasih infonya Bu, baru tau soal ini 🙂
dulu sempet dibuka untuk umum Bu? jadi penasaran mau ke sana.
makasih sudah mampir ya Bu 🙂
barang-barang yang dipakai Tjong A Fie masih utuh ya, kyak peralatan makan itu
iya kak, masih utuh, rapi dan terawat 🙂
wah boleh nih jadi destinasi favorit kalau ke Medan. Yang unik begini memang harus dilestarikan.
betul kak 🙂
jangan lupa masukan Tjong A Fie Mansion di bucket list-mu ya kalau ke Medan.
Penasaran ingin melihatnya langsung.
semoga bisa disegerakan berkunjung langsung ke sana ya kak Yel 🙂
Rp35.000 kalau bangunannya bersih, terawat, udah sama guide, menurutku worth the price, Li. Museum-museum Indonesia banyak yang murah tapi berdebu, banyak nyamuk, sarang laba-laba.
Aku belum kesampaian ke sini pas ke Sumatera Utara tahun 2016 lalu. Sempet ke Gedung Lonsum nggak?
Iyes setuju kak Matius. Awalnya pas bayar kaya kaget haha maklum backpacker.
Terus pas diajak keliling sama guide, tau banyak hal dan melihat benda-benda yang masih segitu terawatnya, ternyata 35rb worth the price banget.
Waktu itu sempet lewatin Gedung Lonsum aja, belum sempet melimpir ke dalamnya.
Medan macet bgt waktu itu kak dan aku dikejar-kejar jam pulang jadi engga mampir ke sana deh. Padahal penasaran banget pas lewat Kota Tua.
Nanti kalau ke Medan lagi, jangan lupa mampir ke Tjong A Fie Mansion ya.
Kutunggu ceritamu 🙂
yaelah seru banget… ini vintage sekali… dan bisa dapet informasi sedetail mungkin… bayarnya murah lagi…. huhu. semoga bisa ke sana
Amin, semoga bisa disegerakan ke sana ya kak biar bisa liat langsung vintage-nya, dapet info detailnya juga 🙂
Keren Mas liputannya. Nostalgic banget liat foto-fotonya. Emang selalu berkesan kalau mengunjungi tempat-tempat bersejarah kayak begini.
Betul sekali pak Adit 🙂
terima kasih sudah mampir, salam kenal dan jangan lupa berkunjung ke Tjong A Fie Mansion ya.
Mansion yang sangat terkenal di Kota Medan ya Mbak Liana. Emang cantik benar. Mirip sebuah mansion biru yang di Penang juga tampaknya
Iya Bu Ev, terkenal banget.
Kapan ada kesempatan, mampir ke sana ya Bu. Cerita Ibu pasti akan lebih menarik 🙂
Aku belum pernah ke Penang.
Ada mansion yang terkenal juga ya Bu? Penasaran.
Beberapa waktu kemarin aku sempat berbincang dengan teman buat main ke Medan. Dia antusias, bilangnya nanti keliling kota Medan aja hahahahha. Sepertinya dari sekarang kudu membuat daftar mana-mana yang ahrus dikunjungi
Nah, bener banget Mas.
Emng kudu bikin list destinasi, biar di sana ndak bingung mau ke mana-mana aja dan timing-nya jadi pas.
Sayang kalo udah sampe suatu tempat tp engga explore semua yg kita mau 😀
Semua hartanya dibagikan untuk yayasan pendidikan, benar-benar pengusaha yang darmawan dan visioner.
Hebat ya, walau orang rantau, bisa sangat sukses..
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
iya mbak Dee, keren memang.
nanti kalau ada kesempatan ke Medan, jangan lupa mampir ke Tjong A Fie Mansion ya 🙂
Wah sekarang sudah lebih ‘bebas’ ternyata. Dulu saya ke sini belum diperbolehkan memotret dalam kamar dan beberapa sudut rumah, eh mansion ini. Cakep banget sih. Mirip sekali dengan mansion serupa yang di Penang.
iya mas, sudah boleh foto kecuali ruangan untuk beibadah Tjong A Fie.
Ahiya, di Penang juga ada? Tjong A Fie punya juga ya mas?
Koresksi dikit nih Mba. Istri ke-3 asalnya dari Binjai, Sumatera Utara, bukan dari Penang. Ini sejarah lebih lengkap dan detail dari official websitenya Tjong A Fie Mansion 🙂 http://tjongafiemansion.org/about#bio
hi Kak Anggre, terima kasih sudah dikoreksi ya.
aku perbaiki, keep sharing! 🙂
Awalnya ndak tertarik untuk baca, tapi jadi tertarik ngelanjutin baca karena ada soal keturunannya yang merasa kurang setuju soal ditampilkan liputannya tanpa ijin
Suksma
Putu Eka – putuekajalanjalan.com
iya kak, ada aja cerita skandalnya ya 😀
terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mampir 🙂
3 tahun tinggal di medan pas jaman SMA, belum pernah sekalipun ke sini. Masih bolak-balik ke Medan juga selama ini, masih belum sempat ke sini juga. Next akan ku niatkan tekad untuk beneran datang ke sini
wah sayang sekali kak, nanti kalau berkesempatan balik ke Medan lagi dan pas ada waktu, jangan lupa mampir ke Tjong A Fie Mansion ya 🙂
tempatnya bener-bener bersejarah kak.
selamat jalan-jalan, jangan lupa cerita!